Monthly Archives: Januari 2014

Masa Lalu, bukan lagi “masalah lu” !!

Standar

Tak ada arti menyesali apa yang pernah menjadi bagian dari rangkaian cerita hidup. Sudahlah Yush, kisah yang sakit dikubur dan sisakan pelajarannya. Dan yang manis, biarkan menjadi pemberi rasa pada pahitnya masa yang sedang berjalan.

 Senang dan sakit ketika bertualang ke masa lalu adalah sesuatu yang harusnya yang tak lagi berarti dan mempengaruhi untuk masa kini, walau tokoh yang sama masih menjadi bagian dari perjalanan masa kini sekalipun, adalah catatan cerita baru. Lembar lama masih berpengaruh, namun setidaknya tidak harus mempengaruhi. Dan Aku yang masih “Yush” kemudian mencoba mengusik hatiku dengan rayuan untuk tidak lagi merasakan sakit karena sejarah pahit, atau tertawa lepas karena senang sebab sudah pasti ada cerita yang indah dari era sebelumnya, bahkan ketika harus bertempur untuk tidak galau antara memuja masa lalu atau berharap lain sebagai hadiah hidup baru adalah hal yang sekali lagi tidak harus menjadi masalah untuk keadaan hari ini.

 Aku, kita dan masa lalu adalah bagian dari rentetan peristiwa yang menjadikan aku dan kita saat ini. Aku dan kita yang kebal dengan perihnya hidup, aku dan kita yang semakin dewasa karenapernah premature merumuskan hingga memutuskan sesuatu, aku dan kita dengan cerita yang ternyata masih menegakkan kepala untuk menatap kedepan, aku dan kita yang mungkin saja pernah rapuh dan entah kapan move-on dari jatuhmenjadikan kehidupan kekinian begitu sulit lepas dari jeratan kisah kemarin-kemarin-dan-kemarinnya lagi. Selayaknya tidak perlu kita permasalahkan. Kita harus terus melangkah. Yang masih mau barengan, ayo enjoy, yang tak bisa lagi adaptasi dengan cerita kekinian, menyingkirlah !!

 

 #yang_terjadi_hari_ini_adalah_hasil_dari_apa_yang_kita_lakukan_kemarin_dan_besok_sudah_pasti_bagian_dari_kelakuan_kita_hari_ini

**invite-delcont-yushjanuari

Pernahkah kau berhenti mencintaiku?

Standar

“tak pernah berhenti mencintaiku…………………………….. siapakah gerangan dirinya?”
Bait lagu dari PADI Band ini merujuk pada hati, hati orang yang kata-nya cinta !!

Apakah kita pernah berhenti menunjukan rasa cinta?
Apakah kita pernah lupa untuk sekedar memberi senyuman?
Berapa kali-kah kita memberi penolakan, walau dengan cara yang paling halus?
Sudahkah menjadi orang yang selalu ada disetiap saat dibutuhin?

Memang tidak wajar, jika dia harus merasa nyaman jika ada yang lain hadir dan mengisi kekosongan – kekosongan yang sengaja atau-pun karena kesibukan kita menjadi terabaikan. Memanglah tidak harus dia mencari sosok yang bisa memberikan sesuatu padanya disaat kita tak sempat memberi.
Sangat-lah tidak wajar dia mengkhianati ikrar yang masih terikat !!
Selingkuh adalah kata bodoh bin tolol yang memang ada karena salah siapa ??

Manusiawi… hasrat untuk mencari yang terbaik. Manusiawi… kemauan untuk memenuhi kebutuhan. Dan Manusia yang akhirnya dianggap serakah itu, juga pasangan kita?

Sepertinya kita wajib mengoreksi diri.
Sepertinya kita telah sering mengabaikan “ke-manusiawi-an” pasangan kita?
Dan kita pula-lah yang memberikan peluang dia untuk mencari pundak, dada, paha, ketiak, bahkan bibir dan “bagian gelap” yang menjadikan dia lebih merasakan kenyamanan.
Seperti adanya hati yang menyentuh lebih halus, sayang yang diwujudkan dengan indah, cinta yang didaratkan dengan tepat, dan segalanya yang diberi dengan lebih tulus itu mudah didapatkan dari “orang lain” juga, BUKAN HANYA DENGAN MENGEMIS PADA KITA !!
Yah… Sepertinya kita tau itu…. !!

***BukitDurian_Januari2014