Saatnya kita berpesta !!!

Standar

Saatnya kita bicara, bukan mereka yang bicara. Isinya memang janji, isinya penawaran kebaikan, isinya pencitraan diri, ini waktunya, ini saatnya kita, bukan saatnya mereka berjanji, saatnya kita berpesta dan menghitung untung rugi.

Potret nyata orang yang mengakumewakili kita telah terlihat dari periode satu ke periode berikutnya. Kalau kita mau berpikir cermat dan jujur, berapa banyak wakil rakyat kita yang sungguh-sungguh pantas untuk menjadi wakil rakyat. Berapa banyak dari mereka yang sungguh-sungguh dipilih sebagai wakil rakyat karena telah berbuat nyata membantu rakyat terlebih dahulu, bersama kita (rakyat) menjalani hari, membuat dunia menjadi milik bersama, selalu ada walau bersama dalam susah, menginspirasi, memotivasi, dan menjadi bagianperjalanan selama ini, bukan disaat mendekati pesta 9 april saja. Seharusnya adadan hadir karena telah menjadi bagian dan tau apa yang harus diwakili di gedungmewah sana. Mungkin ada, tapi berapa persenkah dibandingkan dengan wakil rakyatabal-abal yang instan? Menjadi caleg karena momen, ingin mewakili rakyat karena”harus merubah nasib sendiri” bukan merubah nasib negeri, mendadak senyum –senyum di foto dan memberikan harapan seakan benar adanya bahwa selama “menjadirakyat” ada ditengah rakyat dan saat ini ingin mewakili rakyat tersebut,padahal ada yang “tiba – tiba” menjadi caleg karena parpol kelabakan dengan kuota calon yang harus eksis di kartu suara.

Saya pernah disana, saya pernah menjadi caleg, walau niatnya benar, ingin memperbaiki yang belum dibenahi,namun disitu saya juga berada dalam bayangan ambisi untuk memperbaiki kehidupan diri dan keluarga, padahal saya juga merasa dilema karena adanya perang batin dengan pertanyaan : “selama ini saya kemana?” Benarkah saya pernahberjuang dan kemudian terhenti karena maksimal teriakan suara dan jangkauan tangantak mampu merubah kehidupan rakyat sehingga saya hadir untuk “menyambung tangandan lidah yang tak sampai itu”.

Jika kesan AMNESIA setelah menjadi legislator tersemat kepada seluruh anggota dewan yang terhormat, makamudah-mudahan untuk kali ini, tidak ada lagi amnesia atau berpura – pura amnesia.

Inilah saat-saat emas bagi rakyat untuk diperhatikan calon wakil rakyatnya, bukan kelak setelah dia terpilih. Inilah saatnya kitamemilih dan bersuara, bukan setelah mereka terpilih, inilah saatnya kitaberpikir bukan menggerutu setelah mereka terpilih, dan inilah saatnya kita berpesta dan bukan karena mereka, tetapi kita harus hidup dengan atau tanpa mereka perhatikan nantinya.

~~harapan dan kenyataan adalah satu rangkaian atas apa yang kita pikirkan di 9 April nanti

Tinggalkan komentar